oke... sebelumnya saya minta ijin buat ngakak dulu. wkwkwkwkwkwkwkwkwk...... ROFL.....
well. cerita ini berawal dari tuntutan tugas PLH yang semakin mendesak kayak kentut yang di tahan. Berhubung ada waktu, akhirnya saya putuskan untuk melabuhkan segenap jiwa, raga dan uang saya di sebuah warnet. agak kecewa si soalnya rame banget. awalnya si gak terlalu sadar kalo ternyata yang menuhin warnet ternyata anak2 pesanteren sebelah. Setelah beberapa menit di dalam rasanya rada engap juga liat adegan2 yang gak seharusnya dilakukan oleh mereka yang notabennya anak pesantren.Sebenarnya gak brutal-brutal amat sih, "cuma" pegang-pegangan tangan sama pangku-pangkuan "doank"
(whattttt.......... "CUMA"........Whatt...... "DOANK"). Alhamdulillah juga sih gak sampe ciuman,, Upppsss... tapi yakin deh beneran gak nyangka sampe liat yang kaya gitu'an. Kalo gini trus sih... bisa bener bener bobrok bangsa ini (hehe sok bijak deh). Dan untungnya....selang beberapa saat tiba-tiba kehebohan pun terjadi. Gak ada angin gak ada petir gak ada hujan duit juga.... munculah kepanikan yang menggelegar...garrr...garrr.....( haha gak segitunya jg koq).... para santriwan santriwati yang tadinya pada asyik dua-dua'an...eh salah ding... bertigaan... yang satunya setan... tiba-tiba pada lari-lari sembunyi gak karuan kaya bencong2 yang lagi di kejar kantip. Aigooo... lucu juga ngliatnya.... hahahaha... dapet hiburan gratiss.... peace V.... tau rasa deh tuu.. makanya tau sikon dong.... tau diri juga napa..???...
pasti kalian pada penasaran napa pada lari-lari ? ya kan ?? karena pada saat itu tiba-tiba ada pak ustad yang memergoki mereka... wuahahah... lucu-lucu... astafirullah mbak, mas, tau sikon dong...
daann... itulah sepenggal kisah di hari jum'at saya.... kamsa kamsa.......:)
Pesan Moral : Jangan tiru adegan di atas !!!!! Dan lindungi mata anda dari perbuatan brutal orang2 di sekitar anda :)
Translate
Jumat, 05 April 2013
Sabtu, 09 Maret 2013
Tempat Pensil Kreasi
Tempat
pensil ini terbuat dari korek api dan
lem kayu. Tempat pensil ini sangat memiliki banyak fungsi. Tidak hanya sebagai
tempat pensil, ini juga bisa dipakai hiasan dan juga souvenir. Tempat pensil
ini terinspirasi dari tempat pensil yang seperti biasanya, namun dalam pembuatan
ini saya lebih ingin menemukan kegunaan lain dari korek api selain sebagai alat
pembakar. Jadi daripada saya terus membakar korek api lebih baik saya
menggunakannya sebagai kerajinan tangan.
Senin, 04 Maret 2013
Persahabatan ala Doraemon
Persahabatan itu bagaikan Doraemon, saat kita membutuhkan sesuatu Dia siap mengeluarkan benda dari kantongnya, saat kita ingin berjumpa dengan teman kita ada pintu kemana saja, saat kita sedang bersedih ada ramuan kebahagiaan, saat kita sedang bahagia ada sahabat untuk saling berkata...
Trainee Card
ID Card ini merupakan hasil dari tugas TIK SMA Negeri 1 Ngunut. Pembuatan ID Card ini tidak ada unsur kesengajaan untuk menyinggung beberapa pihak. Dibuat dengan tenaga dalam pada malam Jumat Kliwon pada pukul 00:00 WIB. Mungkin ID Card ini terkesan ghoib, aneh bin koplak, jadi hanya orang-orang yang beriman yang mampu melihat kefantasian ID Card ini. Bagi Anda yang merasa tidak memiliki gangguan penglihatan, silahkan amati gambar di atas dengan cermat. Adakah perubahan ??????............. Bagi yang matanya normal, Pastinya tidak !!! bagi yang berminat dengan ID Card ini, Panggil namaku 3 kali... Thanks a lot guys......
Kamis, 22 November 2012
KUMPULAN PUISI
LARA TAK MUDAH LUPA
Rinai hujan basahi kehidupan
samudera zora merongrong dira
guntur berjatuhan bak dahana dalam tungku
berkobar-kobar, berkilat-kilat silih berganti
saat aku tahu kau tak ada sentuh di hati
Kobarannya selayang pandang
namun memecikkan secerca harapan
untuk kaum yang terkelam
tenggelam dalam lautan lara
rintangan halangi hidup bahagia
dia halangi gita kasmaran
dalam kalbu yang lanjut lara
Lara hati pernah kurasa
dari bathara yang aku damba
buatku kacau dalam nestapa
panah duka kau lepaskan
dari busur ketidaksadaran
Apa karna dirimu khilaf
baru sadar saat diriku lenyap
hatimu mulai bernyanyi
kidung cinta yang takkan kutanggapi
Kau berlaku tuk dapat nyanyikan
tembang asmara yang luka terpendam
secerca harapan kau tampakkan
dalam keheninganku akan kasih sayang
dan kau pun berlari menangkapku
kau mengumpulkanku...
saat aku jadi butiran debu
kau berjuang untuk dapat berlayar
lewati laut murka yang dalam
dengan ketulusan...
keikhlasan rasa semata
untuk capai nua nirwana
Tapi aku belum bisa lupa
mungkin tak akan pernah lupa
saat kau pergi dengan bathari
yang tak ada cocok kunci pas di hati
Ah...
mungkin aku bodoh
saat aku sakit hati
tapi biar mereka semua tahu
sakit hati tak akan buka gerbang
malah menutup pintu kemaafan
tapi masih dan bertahan
dalam pendirian lara
membawa ke dalam pusara
pusara sarat akan sengsara
By : Garnis S.
Rinai hujan basahi kehidupan
samudera zora merongrong dira
guntur berjatuhan bak dahana dalam tungku
berkobar-kobar, berkilat-kilat silih berganti
saat aku tahu kau tak ada sentuh di hati
Kobarannya selayang pandang
namun memecikkan secerca harapan
untuk kaum yang terkelam
tenggelam dalam lautan lara
rintangan halangi hidup bahagia
dia halangi gita kasmaran
dalam kalbu yang lanjut lara
Lara hati pernah kurasa
dari bathara yang aku damba
buatku kacau dalam nestapa
panah duka kau lepaskan
dari busur ketidaksadaran
Apa karna dirimu khilaf
baru sadar saat diriku lenyap
hatimu mulai bernyanyi
kidung cinta yang takkan kutanggapi
Kau berlaku tuk dapat nyanyikan
tembang asmara yang luka terpendam
secerca harapan kau tampakkan
dalam keheninganku akan kasih sayang
dan kau pun berlari menangkapku
kau mengumpulkanku...
saat aku jadi butiran debu
kau berjuang untuk dapat berlayar
lewati laut murka yang dalam
dengan ketulusan...
keikhlasan rasa semata
untuk capai nua nirwana
Tapi aku belum bisa lupa
mungkin tak akan pernah lupa
saat kau pergi dengan bathari
yang tak ada cocok kunci pas di hati
Ah...
mungkin aku bodoh
saat aku sakit hati
tapi biar mereka semua tahu
sakit hati tak akan buka gerbang
malah menutup pintu kemaafan
tapi masih dan bertahan
dalam pendirian lara
membawa ke dalam pusara
pusara sarat akan sengsara
By : Garnis S.
PUISI CINTA
BUKAN LAGI
Belah langit berubah hitam
cakrawala terangi kelam
lampion sayyidan mulai terngiang
dalam sendu aku di situ
Perempat jalan menjadi saksi
saat gita cinta tak bersambut
menanti dalam hening kemurkaan
sendiri jalan yang terbaik
Demimu aku tinggalkan biasa
demimu aku timggalkan lakuku
tapi unuk demiku.....
laku tak mau
Diam patung membisu
Kidung petang bernyanyi indah
mengingatkanku tuk tak menunggu
menunggu ?
ah....tak ada guna
dia bukan siapa
bukanlah siapa dia
Kembali...
jalan terbaik untuk daku
kembali....
dalam syahdu temaram teras
aku akan sendiri
tapi ku tak peduli
ada yang lain yang temani
bukan kamu...
bukan lagi dirimu
by : Garnis S.
Belah langit berubah hitam
cakrawala terangi kelam
lampion sayyidan mulai terngiang
dalam sendu aku di situ
Perempat jalan menjadi saksi
saat gita cinta tak bersambut
menanti dalam hening kemurkaan
sendiri jalan yang terbaik
Demimu aku tinggalkan biasa
demimu aku timggalkan lakuku
tapi unuk demiku.....
laku tak mau
Diam patung membisu
Kidung petang bernyanyi indah
mengingatkanku tuk tak menunggu
menunggu ?
ah....tak ada guna
dia bukan siapa
bukanlah siapa dia
Kembali...
jalan terbaik untuk daku
kembali....
dalam syahdu temaram teras
aku akan sendiri
tapi ku tak peduli
ada yang lain yang temani
bukan kamu...
bukan lagi dirimu
by : Garnis S.
Kumpulan Puisi (perpisahan)
PERPISAHAN TERMANIS
Dalam sunyi aku bersenandung
hening malam kucuri mandhala
entah berapa kali aku mencari
kata-kata yang tepat
mungkin sepuluh, seratus atau bahkan seribu
entah ...aku tak tahu
Aku bingung
aku galau
bagaimana aku ucapkan kata perpisahan
perpisahan itu menyakitkan
Memang aku tahu
ada pertemuan pasti ada kala perpisahan
adanya perpisahan memberikan arti pentingnya pertemuan
lara kalbu menusuk dalam
sampai ke dalam jurang kenestapaan
aku bingung...
bagaimana aku mengucapkan
Tapi akhirnya...
kuberanikan diriku
ku yakinkan diriku
aku mampu ucapkan
ucapkan asma pisah
Akhirya aku bilang
"Kawan...
perpisahan bukanlah berarti
kartka jatuh hanguskan bumi
tapi perpisahan ini
layaknya nawang wulan
kembali naik tapaki khahyangan
kuharap kita tetap bersama
satu hati satu jiwa
untuk saat ini
sampai denyut tak lagi berbicara"
by : Garnis S.
Dalam sunyi aku bersenandung
hening malam kucuri mandhala
entah berapa kali aku mencari
kata-kata yang tepat
mungkin sepuluh, seratus atau bahkan seribu
entah ...aku tak tahu
Aku bingung
aku galau
bagaimana aku ucapkan kata perpisahan
perpisahan itu menyakitkan
Memang aku tahu
ada pertemuan pasti ada kala perpisahan
adanya perpisahan memberikan arti pentingnya pertemuan
lara kalbu menusuk dalam
sampai ke dalam jurang kenestapaan
aku bingung...
bagaimana aku mengucapkan
Tapi akhirnya...
kuberanikan diriku
ku yakinkan diriku
aku mampu ucapkan
ucapkan asma pisah
Akhirya aku bilang
"Kawan...
perpisahan bukanlah berarti
kartka jatuh hanguskan bumi
tapi perpisahan ini
layaknya nawang wulan
kembali naik tapaki khahyangan
kuharap kita tetap bersama
satu hati satu jiwa
untuk saat ini
sampai denyut tak lagi berbicara"
by : Garnis S.
Langganan:
Postingan (Atom)