LARA TAK MUDAH LUPA
Rinai hujan basahi kehidupan
samudera zora merongrong dira
guntur berjatuhan bak dahana dalam tungku
berkobar-kobar, berkilat-kilat silih berganti
saat aku tahu kau tak ada sentuh di hati
Kobarannya selayang pandang
namun memecikkan secerca harapan
untuk kaum yang terkelam
tenggelam dalam lautan lara
rintangan halangi hidup bahagia
dia halangi gita kasmaran
dalam kalbu yang lanjut lara
Lara hati pernah kurasa
dari bathara yang aku damba
buatku kacau dalam nestapa
panah duka kau lepaskan
dari busur ketidaksadaran
Apa karna dirimu khilaf
baru sadar saat diriku lenyap
hatimu mulai bernyanyi
kidung cinta yang takkan kutanggapi
Kau berlaku tuk dapat nyanyikan
tembang asmara yang luka terpendam
secerca harapan kau tampakkan
dalam keheninganku akan kasih sayang
dan kau pun berlari menangkapku
kau mengumpulkanku...
saat aku jadi butiran debu
kau berjuang untuk dapat berlayar
lewati laut murka yang dalam
dengan ketulusan...
keikhlasan rasa semata
untuk capai nua nirwana
Tapi aku belum bisa lupa
mungkin tak akan pernah lupa
saat kau pergi dengan bathari
yang tak ada cocok kunci pas di hati
Ah...
mungkin aku bodoh
saat aku sakit hati
tapi biar mereka semua tahu
sakit hati tak akan buka gerbang
malah menutup pintu kemaafan
tapi masih dan bertahan
dalam pendirian lara
membawa ke dalam pusara
pusara sarat akan sengsara
By : Garnis S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar